April 25, 2024

Pusat Anti Petir

Spesial Jasa Pemasangan Penangkal Petir

Prinsip Kerja Kawat Listrik

Kabel listrik merupakan alat yang sering kita jumpai pada rangkaian listrik.
Tujuannya yaitu untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Media yang digunakan pada kabel untuk menghantarkan arus listrik terdiri dari bahan konduktor dan isolator. Kabel listrik bagian dalam terdiri dari konduktor, sedangkan pada bagian luarnya terdiri dari isolator.

Pengertian dari bahan Konduktor itu sendiri adalah bahan yang dapat menghantarkan listrik contohnya seperti perak, alumunium, tembaga, besi emas, dan air. Sedangkan bahan Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik contohnya plastik, karet, kain, kayu dan kaca. oleh karena itu bahan isolator pada kabel digunakan sebagai pelapis konduktor agar tidak tersetrum jika dipegang saat kabel sedang mengalirkan listrik.

Prinsip Kerja Kawat Listrik

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral. Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. 

Didalam kabel tembaga terdapat elektron bebas dari atom bergerak dari satu atom ke atom lain, namun ini terjadi secara acak ke segala arah.
Jika kabel itu kemudian dihubungkan dalam sirkuit tertutup ke sumber daya seperti baterai, maka tegangan akan memaksa elektron bebas untuk bergerak dan ini akan menyebabkan mereka semua mengalir ke arah yang sama, untuk mencoba dan kembali ke terminal baterai lainnya.

Cara Menghitung Tegangan Listrik

Menurut ilmu dalam Fisika yang menyatakan hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatannya dalam suatu rangkaian listrik dinamakan hukum Ohm. Hukum ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan asal Jerman bernama Georg Simon Ohm pada tahun 1827 melalui karyanya yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”. Seperti ini bunyi hukum ohm:

Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar akan berbanding lurus dengan tegangan/beda potensial (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya R.

Berdasarkan bunyi hukum ohm di poin sebelumnya, maka bisa dituliskan rumus hukum ohm sebagai berikut:

V = I.R

Keterangan:

V : tegangan listrik (Volt) 

: kuat arus (Ampere)

: hambatan (Ω atau Ohm)

Rumus di atas bisa juga untuk mencari kuat arus listrik dan hambatannya.

Alat Ukur Tegangan Listrik

  1. Voltmeter
    Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial listrik. Pada peralatan elektronik, voltmeter digunakan sebagai pengawasan nilai tegangan kerja. Voltmeter tersusun atas beberapa bagian yaitu terminal positif dan negatif, batas ukur, setup pengatur fungsi, jarum penunjuk serta skala tinggi dan skala rendah.
  2. Potensiometer
    Potensiometer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk merancang dan mengatur sebuah pembagi tegangan yang nantinya dapat diatur tegangan outputnya. Pembagi tegangan ini dapat digunakan jika tegangan yang realtif besar memberikan bias terhadap komponen elektronika aktif, rangkaian penguat dan sebagainya.
WhatsApp Konsultasi Melalui Whatsapp